Langsung ke konten utama

SYARAT AQIQAH ANAK PEREMPUAN

 


Alhamdulillaah, Segala puji bagi Alloh SWT, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan orang-orang sholeh yang meniti jalan kebenaran hingga akhir hayat.

 

Aqiqah merupakan ketetapan sunnah dari Nabi kita Muhammad SAW yang penting untuk dilakukan karena terdapat manfaat yang sangat besar bagi anak yang dilahirkan dan ayah-ibunya.

 

Tujuan dilakukannya aqiqah adalah sebagai penebus hutang kepada Allah SWT atas seorang bayi/anak yang dilahirkan.

Rosululloh SAW bersabda:

 

“Setiap anak yang terlahir ke dunia itu murtahanun atau tergadai dengan aqiqahnya”

 

Hal inilah yang menjadi perdebatan mengenai hukum aqiqah antara wajib atau sunnah. Sifat gadai punya arti hutang yang mana jika kita berhutang kepada orang lain wajib hukumnya untuk melunasinya. Begitu juga jika kita berhutang kepada Allah SWT atas seorang anak yang dititipkan kepada kita. Namun, di lain pihak ada yang mengatakan bahwa hukum aqiqah adalah sunnah. Tidak berdosa orang yang tidak melakukannya namun mereka akan kehilangan manfaat dan hikmah yang besar dalam hal aqiqah. Sayang khan kalau sampai kehilangan manfaat dan hikmah yang besar tersebut?

Aqiqah anak yang terlahir perempuan di dalam Islam telah diatur dengan sangat baik, berikut ketentuannya :

Jumlah Kambing

Ketentuan jumlah kambing untuk aqiqah yaitu bagi anak laki-laki dengan dua ekor kambing, sedangkan bagi perempuan dengan seekor kambing.

Hal ini berdasarkan hadits Nabi SAW.

 

Dari Ummul Mukminin, Aisyah ra.:

 

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَمَرَهُمْ عَنِ الْغُلاَمِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ وَعَنِ الْجَارِيَةِ شَاةٌ

 

Rasulullah SAW memberikan perintah kepada mereka, untuk anak laki-laki aqiqah dengan dua ekor kambing dan anak perempuan dengan satu ekor kambing. (HR. Tirmidzi no. 1513). At Tirmidzi juga menyatakan bahwa hadits ini shahih. Begitu pula dengan yang dikatakan oleh Syaikh Al Albani juga menyatakan shahihnya hadits tersebut.

 

Jenis Kelamin Kambing

Dalam aqiqah anak perempuan, tidak ada ketentuan kambing betina atau jantan. Rasul SAW bersabda “untuk anak laki-laki dua ekor kambing dan untuk anak perempuan satu ekor kambing. Tidak menyusahkanmu baik kambing itu jantan maupun betina”. [HR. Ahmad dan Tirmidzi]

 

Hukum Aqiqah Saat Dewasa

Keadaan ekonomi setiap orang pada waktu tertentu belum tentu pas dalam kondisi baik. Bisa jadi sedang dalam keadaan kurang, sehingga terkait jatuh waktu untuk aqiqah atas kelahiran putrinya maka ia tidak mampu. Jika kondisi demikian yang terjadi maka tidak ada kewajiban aqiqah. Namun apabila ia mampu tetapi karena sesuatu dan lain hal sehingga menunda aqiqah maka di waktu yang lain tetap diaqiqahkan meskipun sang anak telah menginjak dewasa.

 

Aqiqah Lembu/Sapi

Jika shohibul aqiqah menghendaki kambing diganti sapi/ lembu maka ketentuannya satu kambing setara dengan sepertujuh lembu.

jika menyembelih 1 lembu, digunakan untuk mengaqiqah 7 anak perempuan.

 

Batas Waktu Aqiqah

Berdasarkan sabda rasulullah SAW, aqiqah dilaksanakan mulai hari ketujuh dan dapat dilaksanakan pada kelipatan angka tujuh. Aqiqah sendiri tidak ada batas waktunya.

 

Mengundang Orang/Tetangga Ketika Aqiqah

Ketika melaksanakan aqiqah untuk anaknya maka sangat baik jika mengundang tetangga dan sanak kerabat dan atau anak-anak yatim/dhuafa, atau para penghafal Al Qur’an dengan tujuan untuk berbagi kepada sesama agar supaya orang lain juga ikut merasakan kebahagiaan, syiar Islam, mendapatkan do’a dari hadirin dan menjadi saksi telah dilakukan aqiqah.

 

Susunan Acara Aqiqah

Acara aqiqah harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Berikut acara aqiqah yang bisa dijadikan rujukan:

a. Pembukaan

b. Pembacaan ayat suci Al Qur’an (bisa Surah Yusuf atau Maryam atau Luqman)

c. Sambutan dari tuan rumah

d. Pencukuran rambut anak. Mencukur rambut anak secara keseluruhan/gundul, maka ketika acara aqiqah berlangsung yang dipotong hanya beberapa helai saja sebagai simbolik dan dilanjutkan ketika acara sudah usai. Rambut dikumpulkan dan ditimbang lalu bersedekah senilai harga perak.

e. Mengumumkan nama anak

f. Pengajian dari Ustadz dan doa bersama

g. Mempersilahkan tamu menikmati hidangan dan/ membawa pulang daging aqiqah.

h. Penutup

 

Umur Hewan Untuk Aqiqah

Rasulullah SAW bersabda” Janganlah kalian menyembelih kecuali musinnah (1 tahun). Kecuali jika terasa sulit bagi kalian, maka sembelihlah jadza’ah (6 bulan) dari domba.” (HR Muslim no. 1963)

 

Doa Niat Aqiqah

Doa aqiqah anak laki laki dan anak perempuan pada saat acara syukuran aqiqah itu penting diketahui oleh orang tua (shohibul hajat).

 

Berikut adalah niat/doa aqiqah:

 

أَللَّهُمَّ هَذِهِ عَقِيْقَةُ …..بْنِ/بِنْتِ فَتَقَبَّلْهَا

 

Alloohumma haadzihii ‘aqiiqotu……bin/binti….fataqob-balhaa

 

Artinya: “Ya Allah, ini adalah aqiqah …bin/binti…maka terima lah.”

 

Do’a Walimatul Aqiqah

Pada acara aqiqah biasanya shohibul aqiqah meminta seorang ustadz atau ajengan untuk memberikan ceramah keislaman baik terkait aqiqah maupun terkait pendidikan anak muslim dan juga untuk memimpin doa buat sang anak dan keluarga shohibul aqiqah secara umum.

Di pedesaan biasa disebut dengan kenduri/hantaran aqiqah.

Doa yang dilafalkan oleh ustadz atau ajengan bisa seperti berikut:

 

بِسْمِ اللهِ الرّحمنِ الرّحِيمِ, وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيّدِناَ محمّدٍ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ, اَللّهُمَّ اُعِيْذُهُ بِالْوَاحِدِ الصَّمَدِ مِنْ شَرِّ كُلِّ ذِيْ حَسَـدٍ. اُعِيْذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْـطَانِ الرَّجِيْمِ. اَللّهُمَّ اجْعَلْ هَذَا اْلوَلَدَ وَلَدًا صَالِحًا. اَللّهُـمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ السَّـلاَمَةَ فِى الدُّنْياَ وَالدِّيْنِ وَنَسْأَلُكَ الزِّيَادَةَ وَالْبَرَكَةَ فِى اْلعِلْـمِ وَارْزُقِ الْمَرْزُوْقِيْنَ. اِلَهِى اِنَّكَ قَدْ عَلَّمْتَ اَدَمَ اْلاَسْمَاءَ كُلَّهَا وَقَدْ اَمَرَنَا نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِإِحْسـَانِهَا فَهَا نَحْنُ نُسَمَّى هَذَا الْوَلَدَ بِاسْمِ يُنَاسِبُ اَهْلَ الْبَيْتِاِلَهِى اَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ وَعَلىَ دِيْنِ نَبِيِّناَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى مِلَّةِ اَبِيْنَا اِبْرَاهِيْـمَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اَللّهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ لِسَاناًذَاكِرًا وَقَلْبًا شَاكِرًا وَبَدَنًاصَابِرًا وَزَوْجَةً تُعِيْنُنَا فِى الدُّيْنَا وَاْلآخِرَةِ. وَنَعُوْذُبِكَ يَا رَبَّنَا مِنْ وَلَدٍ يَكُوْنُ عَلَيْناَ سَيِّدًا وَمِنِ امْرَاَةِ تُشَيِّبُنَا قَبْلَ وَقْتِ الْمَشِيْبِ وَمِنْ مَالٍ يَكُوْنَ عَذَابًا لَّنَا وَوَبَالاً عَلَيْنَا وَمِنْ جَارٍ اِنْ رَّآى مِنَّا حَسَنَةً كَتَمَهَا وَاِنْ رَّآى مِنَّا سَيِّئَةً اَفْشَاهًا. اَللّهُـمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا عَقِيْقَتَنَا رَبَّناَ, بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحمَ الرَّاحِمِـيْنَ. واَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمـِيْنَ.

 

Bismillahirrokhmanirrokhim.

washollallahu (washolawwohu) ‘ala sayyidinaa mukhammadin wa ‘alaa alihi wasokhbihi wasallam,

 

Allahumma U’iydzuhu bilwaakhidish-shomadi minssyarro kulla dziy khasadin. U’iy dzu haa bika wadzuuoyyatahaa minasy-syaiythoonirrojiymiAllahummaj’al hadzaal waladan shoo likhan. Allahumma innaa nas’alukassalaamatan fiiddunyaa waddaiyni wanas’alukazzayaadata walbarokata fiil’ilmi waarzuqil marzuuqiina. Ilahii innaka qod ‘allamta adamal asmaa’akullahaa waqod amaranaa nabiyyaka mukhammadin Shollallahu ‘alaihi wasallama bi’ikhsaa nihaa fahaa nakhnu nusammaa hadzaalwalada bismi yunaasibu. Ahlalbaiyti…. Ilahii Ashbakhnaa ‘alaa fothrotilislaami wa’alaa kalimatil ijlaashi wa’alaa diyni nabiyyanaa Mukhammadin shollaallahu ‘alihi wasallama ‘alaa millati abiynaa ibroohiima khaniifammuslimawamaa kaana minamussyrikiin.

 

Allahumma innaa nas’aluka lisaandzaakirowaqolbangsyaa kirowabadanangshoobirowazawjatangtu’iynunaa fiiddunyaa wal aakhirot. Wana’uudzubika yaa robbunaa miwwaladiyakuunu ‘alainaa sayyadawamimmro’ati tusyayabunaa qobla waqtilmasiybi wamimmaliyyakuuna ‘adzaaballanaa wawabaalan ‘alaynaa wamingjaarin irroaa minnaa khasanatang katamahaa wairroaa minna syaiy’atan. Af syaa han. Allahumma taqobbal minnaa ‘aqiiqotanaa robanaa, birokhmatika yaa arkhamarroookhimiin.

 

walhamdulillah hirobbil alamin

 

Artinya:

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

 

Semoga rahmat dan salam tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, teriring keluarganya, dan sahabatnya. Ya Allah, aku memohon perlindungan untuk anak ini kepada Tuhan yang Maha Esa lagi Tuhan tempat meminta dan bergantung dari kejahatan setiap orang yang dengki. Aku memohon perlindungan untuk ibu anak-anak dan keturunannya dengan Zat Engkau dari syetan yang terkutuk. Ya Allah, hendaklah Engkau menjadikan anak ini menjadi anak yang shaleh. Ya Allah, sungguh kami memohon kepada-Mu keselamatan dunia dan agama, kami memohon kepada-Mu penambahan dan keberkahan dalam ilmu, dam limpahkanlah rizki kepada orang-orang yang berkah mendapatkan rizki. Wahai Tuhanku, sungguh Engkau telah mengajarkan semua nama-nama kepada Adam, dan sungguh Nabi-Mu Muhammad SAW telah memerintahkan kepada kami memberi nama kepada anak ini dengan nama yang layak di negeri ini …..(sebutkan nama anak). Wahai Tuhanku, kami dipagi hari di atas kesucian Islam, di atas kepastian ikhlas, di atas agama Nabi Muhammad SAW, dan di atas agama bapak kami Ibrohim sebagai orang yang cenderung kepada kebenaran lagi yang tunduk (kepada ajaran) dan tidaklah ia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah.

 

Ya Allah, sungguh kami memohon kepada-Mu lisan yang berzikir, hati yang bersyukur, badan yang bersabar, dan istri yang menolong kami dalam urusan dunia dan urusan akhirat. Dan kami berlindung kepada-Mu, wahai Tuhan kami, dari anak yang kepada kami sebagai tuan, dari istri yang menyebabkan tumbuh uban sebelum usia layak beruban, dari harta yang menjadi siksaan dan bencana bagi kami, dan dari tetangga yang bila melihat kebaikan kami, maka ia menyimpan dan bila ia melihat keburukan kami maka ia menyebarkan. Ya Allah, terimalah aqiqah kami, wahati Tuhan kami, dengan rahmat-Mu wahai Tuhan paling penyayang di antara para penyayang.

 

Dan segala puji hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam.

Komentar